Ternyata Busi Banyak Macamnya

Kendaraan bermotor yang kita bawa sehari-hari membutuhkan perawatan rutin. Mengingat ada bagian-bagian yang cepat aus. Salah satu komponen yang wajib dipantau kondisinya adalah busi. Fungsi busi sangatlah vital bagi motor. Tugasnya yaitu memercikkan api didalam ruang bakar mesin yang kemudian membakar campuran bensin dan udara di dalam mesin. Kalau sudah aus, busi wajib diganti. tidak boleh tidak. Kalau tidak, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Motor jadi tidak bisa dihidupkan. Parahnya, bisa mendadak mati.Oleh karena itu, pengguna kendaraan bermotor dihimbau untuk selalu mengecek kondisi businya. Kalau sudah aus lebih baik langsung diganti untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tentunya kita tidak mau di jalan motor mogok karena masalah pada busi.
jenis-jenis busi
Di Indonesia, kita mengenal ada lima macm jenis busi. Secara umum, ada 5 jenis busi yang dikenal yaitu busi standart, busi iridium, busi platinum, busi resistor, dan busi racing. Masing-masing busi ini mempunyai spesifikasi yang berbeda. Pada kesempatan ini, mari kita mengenal sedikit mengenai jenis-jenis busi tersebut.

Kita mulai dengan busi standart. Busi Standar adalah busi yang lazim digunakan pihak pabrikan pada produk-produknya. Jadi, ketika kita beli motor, busi yang digunakan pabrikan motor adalah busi standart ini. Busi standart umur pakainya kurang-lebih 20 ribu km. Tentu dengan pemakaian normal. Diameter center electrodenya rata-rata berkisar 2,5 mm.


Beralih ke jenis busi lainnya, yaitu busi Iridium. Jenis Iridium ini biasa dipakai pada motor bermesin besar di atas 150 cc. Ciri khas busi Iridium adalah ujung elektroda dari nikel. Untuk center elektrodanya sendiri dibuat dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter center elektrodanya 0,6 mm – 0,8 mm. Masa pakai busi Iridium berkisar 50 ribu sampai 70 ribu km.

Beralih ke busi Platinum. Busi platinum diameter center elektrodanya 0,5 mm- 0,8 mm. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrodenya terbuat dari platinum. jenis ini bisa dipakai untuk menempuh jarak kurang-lebih 30 ribu kilometer.

Jenis busi yang ke empat adalah busi Resistor. Secara tampilan fisik, busi resistor punya  logo R latin pada bodinya. Kadangkala, ada konsumen yang salah mengartikan arti "R" pada busi tersebut. Dikiranya itu adalah busi tipe racing. Busi resistor digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital, seperti speedometer. Maka dari itu, busi resistor mempunyai jasa yang besat untuk perangkat elektronik digital motor.

Jenis busi terakhir adalah busi Racing. Busi racing ini dirancang dengan menggunakan bahan khusus yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi. Diameter center elektroda pada busi racing relatif kecil dan meruncing seperti jarum. Umur busi ini relatif pendek, berkisar 20 ribu sampai 30 ribu km.

Itulah 5 jenis busi yang lazim digunakan di Indonesia. Penggunaan jenis-jenis busi tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan berkendara. Untuk pemakaian normal sehari-hari tentunya busi standart juga sudah bagus. Yang penting adalah bagaimana kita selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap kondisi busi.

0 Response to "Ternyata Busi Banyak Macamnya"

Post a Comment